RAGAM– Tradisi Mapag Dewi Sri merupakan salah satu adat/budaya masyarakat Indonesia khususnya Jawa dan Sunda yang dilaksanakan untuk menyambut datangnya panen raya sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa.
Dalam acara tersebut dilaksanakan pula pawai jolen dari tiap Rukun Tetangga (RT) desa kihiyang yang memperlihatkan hasil bumi.
BACA JUGA: Mengenal Mitoni Tradisi Upacara Tujuh Bulanan dalam Adat Jawa
Kang Akur sapaan akrab Wakil Bupati Subang melepas rombongan Jolen untuk keliling desa, dan tentu mengapresiasi kegiatan Mapag Sri yang diselenggarakan oleh pemerintahan Desa Kihiyang.
“Terlihat jelas antusiasme yang diikuti penuh oleh warga masyarakat desa kihiyang, dari kegiatan tersebut”
Tidak hanya itu, mapag Sri juga direncanakan setiap tahunnya dengan inovasi yang berbeda, namun tidak meninggalkan kekhasan ritual mapag Sri sebagaimana yang telah dilaksanakan sebelumnya.
BACA JUGA: Dongeng Anak Indonesia||Bebek Bersahabat dengan Lebah
Zaenudin anwar, Kepala Desa Kihiyang menyampaikan bahwa Tradisi Mapag Dewi Sri ini diselenggarakan sebagai bentuk rasa syukur kita kepada sang pencipta. “Semoga mapag Sri ini tetap dapat dilaksanakan setiap tahunnya”
Zaenudin anwar juga menuturkan bahwa kekuatan gotong royong dari masyarakat desa kihiyang menguatkan bahwa mapag bumi tahun-tahun selanjutnya harus lebih baik dan lebih khidmat.